Waringin---Ke khawatiran atas merebaknya penyebaran wabah penyakit mulut dan kuku ( PMK ) pada hewan ternak yang terjadi di berbagai daerah, membuat peternak dan masyarakat umum khawatir. Tidak terkecuali di Desa Waringin Kec Suralaga Kab Lombok Timur, meski belum ada hewan yang teridentifikasi terkena Penyakit
Untuk mengurangi dampak yang di timbulkan akibat Penyakit hewan Peliharaan /PMK ini, Pemerintah Desa Beserta jajarannya, bahu Membahu Bersama BPD dan Ibu ibu PKK Desa Mengambil Langkah Respon Cepat Terhadap apa yang menjadi kehawatiran masyarakat, dengan langkah memberikan ramuan Tardisional kepada Masing masing Peternak sesui dengan Jumlah Ternak yang di miliki .bersamaan dengan itu saat memberikan jamu Tradisional kepala Desa Juga sosialisasi Kepada seluruh peternak terkait dengan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Pemerintah Desa Waringin menghimbau / mengajak peternak Untuk mengggunakan Ramuan Tradisioanal /jamu untuk memberikan pertolongan serta membersihkan kandang setiap hari
Kegiatan ini di inisiatif oleh Kepala Desa Bersama Jajarannya pada hasil Rapat kordinasi Tanggal 2 Juni 2022 , sebagai bentuk respon cepat Pemerintah Desa Terhadap keluhan keluhan yang sangat darurat yang di alami oleh Masyarakat dengan pertimbangan dampak nya sangat meresahkan mengingat pupulasi sapi yang ada di Desa Mencapai +500 ekor . jika di biarkan bisa mengakibatkan kerugian secara ekonomi pada peternak Ungkap Kepala Desa (Asikin ,S.Pd)
menurut salah seorang Peternak Muhammad Rofii, dalam mengantisipasi penyebaran wabah (PMK) ini pihaknya menggunakan obat tradisional berupa minuman jamu.
Selain penggunaan jamu tradisional untuk meningkatkan stamina ternak sapi, berbagai upaya ia lakukan untuk mengantisipasi agar wabah tersebut tidak menyerang hewan ternak miliknya. Hal itu dengan secara rutin melakukan pembersihan kandang.
"Kami menggunakan ramuam obat tradisional ini untuk menjaga stamina ternak sapi, dan Alhamdulillah hingga sekarang sapi ternak kami masih kuat bertahan dalam kondisi sehat," ucapnya, Kamis 2 Juni 2022.
komposisi ramuan tersebut. "Obat tersebut terbuat dari beberapa rempah-rempah seperti
- air ,
- gula merah aren,
- daun sirih ,
- Buah beserta Daun Mengkudu
- Temu lawak
- Kunyit
- dan garam
. Itu yang selama ini kami pakai," ujarnya.
Dengan Pemberian Ramuan Trdisional ini ,masyarakat sangat menyambut baik dan merasa sangat terbantu , Begitu antusiasnya Masyarkat Berbondong bondong mengambil kemasan ramuan tradisional yang sudah di kemas oleh ibu ibu PKK Desa dengan Takaran 1 liter/1 ekor untuk dosis 3 Hari. Kami merasa terbantu terhadap apa yang telah di berikan oleh Pelerintah desa saat ini, dengan Kegiatan seperti ini kita jadinya tidak bingung dan resah, dengan adanya sosialisasi dan arahan Kepala Desa kami paham Bahwa memang inilah yang di lakukan oleh orang orang tua kita terdahulu dalam menangani Penyaki pada hewan Peliharaannya , ungkap Aq.Lani Salah seorang Peternak .